
Sudah dua hari sejak penayangan Tenki no Ko (Weathering With You) atau saya menyebutnya “Gadis Cuaca” di beberapa jaringan bioskop Indonesia. Dan sudah amat sangat banyak sekali pakai banget ulasan-ulasan mengenai film ini yang beredar di jagat maya, termasuk Indonesia.
Dan bisa dibilang 90% memiliki ulasan positif, lalu 10%-nya? Paling beberapa yang tidak menyukainya seperti terlalu fantasi, tidak masuk diakal, banyak celah di dalam cerita, dan lain sebagainya.
Nah, kalau sudah banyak saya mau mengulas bagian apanya? Enggak ada, sama seperti yang lain, saya hanya mengulas apa yang saya tonton dan sebisa mungkin memberi tahu bagian mana yang menurut saya bagus maupun yang tidak. Tentu dengan seminim mungkin spoiler, karena saya tahu dalam 3 hari ini pasti ada yang belum nonton.

Sebelumnya, ini adalah bukti saya nonton Tenki no Ko (Saya sebut dalam bahasa Jepang saja), dan ini pertama kali saya nonton anime di bioskop. Soalnya memang tidak ada bioskop di sini, ini pun harus ke kota sebelah dengan perjalanan 2 jam. Tapi terbayarkan sih. Oke langsung saja.
Cerita
Cerita Tenki no Ko sederhana, tentang Morishima Hodaka yang kabur dari tempat tinggalnya di suatu pulau ke Tokyo. Tapi sesampainya di Tokyo ternyata di sana terus hujan dan keuangan Hodaka menipis. Mau tidak mau dia harus memutar otak untuk mencari uang, dan menemukanlah sebuah pekerjaan menjadi penulis berita gaib di suatu majalah kecil-kecilan.
Saat mencari berita, ketika itu sedang hangat-hangatnya gosip mengenai Gadis Matahari. Mulailah Hodaka mencari gadis yang dimaksud karena mungkin bisa menjadi berita yang menarik untuk ditulis. Saat bertemu, tidak disangka Gadis Matahari yang bernama Amano Hina ini memiliki kekuatan untuk menghilangkan hujan dan mendatangkan matahari. Itulah sebabnya dia disebut Gadis Matahari.
Dari sini cerita mereka dimulai. Sejak itu pun mereka jadi sering bertemu untuk membicarakan sesuatu dan menanyakan dari mana kekuatannya? Kenapa bisa seperti itu? Dan berbagai hal lain sampai pada suatu titik di mana ternyata semua kekuatan yang dimiliki Amano Hina hanyalah sementara.
Saya tidak akan menceritakan inti dan apa permasalahannya, jadi akan saya lewati dan langsung membahas ke tahap selanjutnya.
Hal yang Menurut Orang-Orang Kurang dari Film Tenki no Ko

Benar, seperti yang sudah saya katakan, memang ada beberapa celah yang membuat film ini jadi kurang “nendang”. Setidaknya begitulah yang saya simpulkan dari beberapa ulasan lain dan memang saya sendiri merasakannya.
1. Cerita yang tidak logis
Ini adalah salah satu yang paling sering dibicarakan. Tidak logis yang dimaksud adalah fantasinya, yaitu Amano Hina yang bisa mengendalikan cuaca dari hujan menjadi cerah dan mendatangkan matahari.
Jujur, saya sendiri tidak kaget apalagi yang mengerjakan Makoto Shinkai. Ingat Kimi no Na wa? Film tersebut juga sebenarnya fantasi, tapi kenapa dipermasalahkan? Sebenarnya tidak dipermasalahkan, tapi orang-orang terlalu berekspetasi yang padahal di trailernya saja sudah jelas kalau ini bakal masuk ke cerita fantasi.
Selain itu, mungkin karena dramanya yang bagus jadi sayang kalau diselipkan fantasi. Ataukalian punya pendapat lain? Silakan komemtar, ya.
2. Celah dalam cerita
Ada beberapa hal yang saya rasa sedikit kurang bumbu di sini, seperti alasan Hodaka kabur dari rumah, latar belakang Amano Hina, dan terlalu banyak “kebetulan” di sini. Intinya pengenalan karakter yang kurang.
Untuk kurangnya pengenalan karakter saya sendiri juga setuju. Tapi kalau urusan “kebetulan” semacam tidak disengaja ketemu orang ini atau itu yang ternyata berkaitan, menurut saya hal semacam itu bisa dimaklumi sebagai bumbu tambahan.
Grafis

Langsung ke grafis, dan bagian ini mending tidak usah ditanya, deh. Asli, luar biasa banget kalau Makoto Shinkai. Apalagi saya nonton di bioskop, benar-benar dimanjakan banget sama gerakan-gerakan karakter yang halus, penggambaran dari pemandangan yang luar biasa indah,
Pokoknya saya 100% setuju seperti pengulas lain yang mengatakan kalau grafis Makoto Shinkai memang luar biasa.
Karakter
Sudah saya sebutkan sebelumnya mengenai kurangnya pengenalan karakter, malah saya merasa ada karakter lain yaitu Suga Keisuke yang lebih memiliki latar belakang di banding lainnya.
Musik
Ada adegan di mana kita bisa merasakan musiknya menyentuk hati. Dan itu benar-benar berasa sampai merinding. Agak lebay memang, tapi asli meski enggak tahu arti liriknya, saya bisa pastikan musiknya menyentuh banget.
Efek suara yang diberikan pun tidak terlalu spesial, tapi cocok dan pas diletakkan dibeberapa adegan yang “ngena” banget. Paham maksud saya, ‘kan?
Kenikmatan Menonton
Terlepas dari beberapa kekurangan yang saya utarakan, film Tenki no Ko ini bisa saya pastikan masih sangat layak untuk ditonton. Kapan lagi nonton anime yang baru tayang di bioskop di Jepang dan satu bulan kemudian sudah bisa disaksikan di Indonesia?
Penilaian
Overall
-
Cerita - 9/10
9/10
-
Grafis - 10/10
10/10
-
Karakter - 7/10
7/10
-
Musik - 9/10
9/10
-
Kenikmatan - 10/10
10/10
Mau nonton. Tapi, gak ada bioskop di daerah ku. Jadi, nunggu bajakannya aja :V
Btw, kunbal ya
Di sini ada sih bioskop, tapi enggak nayangin Tenki no Ko. Dan kebetulan di kota sebelah ada CGV yang baru berdiri nayangin anime, mumpung dekat jadi berangkat. Hahaha.
mantap ni reviewnya, jelas banget!
Thank you.
Ulasannya sangat menarik. Sayangnya masih terlalu awam soal dunia anime, jadi masih bisa menyimak saja.
Tidak apa, malah terima kasih sudah mampir. 🙂