
Sebelumnya, saya pernah menulis sinopsisnya Buta no Liver wa Kanetsu Shiro atau saya singkat saja menjadi butareba. Di sana saya menulis kalau anime ini bercerita tentang babi genit yang di mana sebelumnya dia adalah manusia biasa, lalu meninggal dan bereinkarnasi menjadi babi di dunia lain.
Dari episode 1 hingga 6 memang babi ini masih genit, tapi ternyata inti dari ceritanya menurut saya sangatlah gelap.
Sebelum dilanjut, mohon diingat akan ada banyak spoiler di bawah. Tapi saya akan coba untuk meminimalisir spoiler yang ada, agar yang belum menonton masih bisa menikmatinya.
Cerita

Anime Butareba ini bercerita tentang manusia yang bereinkarnasi menjadi babi di dunia lain. Ceritanya babi ini bertemu dengan seorang gadis Yesma bernama Jess. Yesma adalah ras pelayan di dunia tersebut. Singkat cerita, Yesma yang berumur 16 tahun harus pergi ke ibu kota kerajaan. Saya tidak akan menyebutkan alasannya, tapi, mereka sebagai Yesma tidak punya alasan lain untuk tidak pergi ke ibu kota kerajaan.
Masalahnya, semua orang bahkan Yesma sendiri tidak ada yang tahu apa yang terjadi jika sudah sampai di ibu kota kerajaan. Kenapa? Karena semua yang pergi ke sana tidak pernah kembali. Perlu diketahui, semua Yesma memiliki kalung perak, terlihat seperti yang ada di gambar di bawah ini. Namun, kalung perak ini tidak bisa dilepas begitu saja. Jika kalung ini dilepas, maka yang mengenakannya akan meninggal. Yap, Yesma tersebut akan meninggal.

Ada yang mengatakan kalung perak tersebut berisi kekuatan sihir luar biasa untuk digunakan oleh penyihir yang ada di ibu kota kerajaan. Artinya, di ibu kota banyak yang menginginkan kalung perak tersebut, di mana ketika diambil maka nyawa Yesma-lah yang menjadi bayarannya.
Di sisi lain, Jess sendiri mengajak Babi ke ibu kota adalah untuk meminta penyihir untuk mengubah wujud babi menjadi manusia kembali. Jadi, tujuan babi dan Jess ke ibu kota ada dua:
- Karena Jess sudah berusia 16 tahun, jadi dia harus pergi ke ibu kota kerajaan.
- Untuk mengembalikan babi ke wujud manusianya kembali. (Ini masih belum diketahui apakah bisa dilakukan atau tidak.
Namun, perjalanan ke ibu kota kerajaan bukanlah hal yang mudah. Apa lagi Jess ditemani oleh seekor babi yang dia adalah hewan. Bukan manusia yang bisa melakukan sesuatu jika dalam bahaya. Terlebih, banyak orang yang mengincar Yesma. Yap, ada yang namanya Pemburu Yesma. Mereka pemburu Yesma adalah orang-orang yang mengincar Yesma demi uang.
Lalu, bagaimana nasib mereka? Apakah mereka bisa sampai ke ibu kota kerajaan dengan selamat? Hingga episode terbaru (saat ini episode 6) mereka baru saja melakukan perjalanan menuju ibu kota kerajaan. Itu saja sudah melalui beberapa rintangan yang membuat saya dag dig dug menontonnya.
Grafis

Buta no Liver wa Kanetsu Shiro ini digarap oleh Studio project No.9. Digambar dengan sangat imut bahkan babinya begitu menggemaskan. Hanya saja, kalau boleh jujur, adegan pertarungannya biasa saja. Mungkin karena memang sedikit? Sejauh ini memang tidak ada adegan pertarungan yang terlalu heboh.
Ada satu adegan pertarungan oleh karakter lain bernama Naut, tapi itu hanya sebentar sebagai pengenalan karakter yang muncul di awal-awal episode. Dan itu menurut saya itu biasa saja.
Karakter

Karakter utama Butareba ini tentu saja babi, yang disuarakan oleh Matsuoka Yoshitsugu. Di mana perannya menjadi babi genit ini sangat cocok. Jadi ketika lagi bercanda, lawaknya itu dapet banget. Tentu saja ketika serius pun kita akan disuguhkan adegan yang menegangkan.
Selain Babi, ada Jess yang tentu saja menjadi Heroine di anime butareba ini. Lalu ada Ceres, di mana dia juga seorang Yesma yang sama seperti Jess. Jadi, tidak heran jika Ceres juga bisa berbicara dengan babi, karena dia adalah Yesma yang di mana bisa membaca pikiran.
Selain tiga itu ada satu lagi yang lumayan sering disorot dan sudah saya sebutkan sebelumnya, yaitu Naut. Naut adalah remaja biasa yang memperlakukan semua Yesma setara seperti manusia pada umumnya. Naut memiliki masa lalu yang sedikit kelam, yang membuatnya membenci Pemburu Yesma. Itulah kenapa dia berlatih keras kalau-kalau ada Pemburu Yesma yang datang lagi untuk memburu Yesma lain.
Musik
- Watashi ga Warau Wake wa (私が笑う理由は) oleh ASCA
- Hitori Janai yo (ひとりじゃないよ) oleh Myuk
Lagu pembuka yang dibawakan oleh ASCA membuat suasana di awal episode terasa riang. Ini bagus buat bikin penonton semangat. Diakhiri lagu penutup yang sedih, membuat kesan menonton terasa tidak ingin berakhir, ingin cepat mengetahui apa selanjutnya.
Yap, saya suka banget dengan lagu penutupnya. Benar-benar menyentuh. Ditambah ilustrasi-ilustrasi Jess di dalamnya.
Kenikmatan Menonton

Awal-awal episode 1 diberikan cerita yang lucu. Kita akan disuguhkan dengan babi yang genit, yang lucu, yang sedikit membuat kita “Ini apa, sih?” Cerita Isekai yang agak lambat dan membuat penonton merasa, “Kayaknya ini bukan tontonanku”. Tetapi, memasuki episode 3 ceritanya sudah mulai serius. Mulai gelap. Kita akan diberikan informasi yang bahkan membuat si Babi saja berpikir, “Kenapa dunia di sini begitu kejam?”
Memang, tidak banyak adegan-adegan bertarung. Lebih banyak adegan yang membutuhkan otak. Karena si Babi sendiri memang bukan manusia pada umumnya yang bisa bertarung. Dia hanyalah seekor babi biasa yang tidak bisa melakukan apa pun ketika dalam bahaya. Tapi, kebijaksanaannya, cara berpikir si Babi bisa membawanya menuju akhir yang lebih baik.
Buat yang suka Isekai dengan alur lambat, santai, dan tidak terlalu terburu-buru, ini sangat cocok buat kamu tonton.
Penilaian
Overall
-
Cerita - 9/10
9/10
-
Grafis - 7/10
7/10
-
Karakter - 7/10
7/10
-
Musik - 8/10
8/10
-
Kenikmatan - 9/10
9/10